Definisi Syaraf Muka
Syaraf muka adalah syaraf yang mengontrol otot-otot pada sisi muka. Ia mengizinkan kita untuk menunjukan ekspresi, senyum, menangis, dan kedipan. Luka pada syaraf muka menyebabkan kerusakan fisik yang menghancurkan secara sosial dan psikologi; perawatan mungkin memerlukan rehabilitasi yang ekstensif atau prosedur-prosedur yang berkali-kali.
Syaraf muka adalah syaraf yang ketujuh dari duabelas syaraf-syaraf cranial. Setiap orang mempunyai dua syaraf muka, satu untuk setiap sisi muka. Syaraf muka berjalan dengan syaraf pendengaran (syaraf cranial kedelapan) ketika ia berjalan didalam dan sekitar struktur-struktur dari telinga bagian tengah. Ia keluar meninggalkan bagian depan dari telinga pada stylomastoid foramen (sebuah lubang pada dasar tengkorak), dimana ia kemudian berjalan melalui kelenjar parotid. Pada kelenjar parotid ia membagi kedalam banyak cabang-cabang yang menyediakan fungsi motor untuk beragam otot-otot dan kelenjar-kelenjar dari kepala dan leher.
Gejala-Gejala Dari Persoalan Syaraf Muka
Persoalan-persoalan syaraf muka mungkin berakibat pada kelemahan, kelumpuhan otot muka, atau kejang muka; kekeringan mata atau mulut; atau perubahan rasa pada sisi yang terpengaruh. Bagaimanapun, penemuan dari salah satu gejala-gejala ini tidak perlu menyiratkan persoalan spesifik syaraf muka; dokter anda perlu membuat investigasi yang hati-hati dalam rangka membuat diagnosis yang tepat.
Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Syaraf Muka
Ada banyak penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka:
* Trauma: seperti trauma kelahiran, retak-retak dasar tengkorak, luka-luka muka, luka-luka telinga bagian tengah, atau trauma operasi.
* Penyakit Sistim Syaraf: termasuk Opercular syndrome, Millard-Gubler syndrome.
* Infeksi: dari telinga atau muka, atau Herpes Zoster dari syaraf muka (Ramsey-Hunt syndrome).
* Metabolik: diabetes mellitus atau kehamilan.
* Tumor-Tumor: acoustic neuroma, schwannoma, cholesteatoma, tumor-tumor parotid, tumor-tumor glomus.
* Racun-Racun: alkoholisme atau keracunan carbon monoxide.
* Bell's Palsy: Juga disebut kelumpuhan syaraf muka idiopathic (lihat dibawah).
Mendiagnosa Penyebab-Penyebab Dari Disfungsi Syaraf Muka
Penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka bervariasi dari yang tidak diketahui sampai yang mengancam nyawa. Adakalanya, ada perawatan spesifik untuk persoalan. Karena itu, adalah penting untuk menginvestigasi mengapa persoalan telah terjadi. Tes-tes spesifik yang digunakan untuk diagnosis akan bervariasi dari pasien ke pasien, namun termasuk:
1. Tes-tes pengdengaran: Tes-tes pendengaran dilakukan untuk menilai status dari syaraf auditory. Tes stapedial reflex dapat mengevluasi cabang dari syaraf muka yang mensuplai serat-serat motor ke salah satu dari otot-otot pada telinga bagian tengah.
2. Tes-tes keseimbangan: Akan membantu menemukan jika bagian dari syaraf auditory terlibat.
3. Tes-tes air mata: Kehilangan kemampuan untuk membentuk air mata mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
4. Tes-tes rasa: Kehilangan rasa pada bagian depan dari lidah mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
5. Tes-tes pengeluaran air liur: Aliran air liur yang berkurang mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
6. Studi-studi pencitraan: membatu menentukan jika ada infeksi, tumor, patah tulang, atau kelainan lain apa saja. Studi-studi ini biasanya adalah CT scan dan/atau MRI scan.
7. Tes-tes elektrik: Stimulasi dari syaraf oleh tes-tes arus listrik apakah syaraf masih dapat menyebabkan otot-otot untuk berkontraksi. Ia dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari penyakit. Contohnya, jika pengujian mengindikasikan respon otot yang sama pada kedua sisi muka, pasien dapat diharapkan untuk mempunyai pemulihan sepenuhnya dari fungsi muka dalam waktu tiga sampai enam minggu tanpa kelainan bentuk yang signifikan.
Definisi Bell's Palsy
Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui sebabnya. Diagnosis dibuat ketika tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari syaraf muka. Virus yang paling mungkin adalah virus herpes simplex. Nama-nama lain untuk kondisi ini adalah "idiopathic facial palsy" atau Antoni's palsy.
Bell's palsy biasanya adalah kondisi yang hilang sendiri, tidak mengancam nyawa yang secara spontan hilang dalam waktu enam minggu. Kejadiannya adalah 15-40 kasus-kasus baru per 100,000 orang per tahun. Tidak ada umur yang diutamakan atau kecenderungan rasial; bagaimanapun ia adalah 3.3 kali lebih umum selama kehamilan dan sedikit lebih umum pada wanita-wanita menstruasi. Pada umumnya, kejadian meningkat dengan umur yang berlanjut.
Gejala-gejala khas dari Bell's palsy termasuk:
* Kelumpuhan akut unilateral dari otot-otot muka. Kelumpuhan melibatkan semua otot-otot, termasuk dahi.
* Kira-kira setengah dari waktu, ada mati rasa atau nyeri pada telinga, muka, leher atau lidah.
* Ada penyakit virus yang mendahuluinya pada 60% dari pasien-pasien.
* Ada sejarah keluarga dari Bell's palsy pada 10% dari pasien-pasien.
* Kurang dari 1% dari pasien-pasien mempunyai persoalan-persoalan bilateral.
* Mungkin ada perubahan pada kepekaan pendengaran (seringkali kepekaan yang meningkat).
Mekanisme luka dari syaraf muka yang diusulkan pada Bell's palsy adalah:
* Infeksi virus primer (herpes) pada suatu waktu di masa lalu.
* Virus hidup di syaraf (trigeminal ganglion) dari waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
* Virus menjadi aktif kembali di kemudian hari.
* Virus reproduksi dan berjalan sepanjang syaraf.
* Virus menginfeksi sel-sel yang mengelilingi syaraf (Schwann cells) berakibat pada peradangan.
* Sistim imun merespon pada sel-sel Schwann yang rusak yang dan menyebabkan peradangan dari syaraf dan kelemahan atau kelumpuhan dari muka yang berikut.
* Perjalanan dari kelumpuhan dan pemulihan akan tergantung pada derajat dan jumlah kerusakan pada syaraf.
Opsi-Opsi Perawatan Dari Kelumpuhan Syaraf Muka
Kondisi-kondisi medis yang mendasari yang menjurus pada penyakit syaraf muka dirawat secara spesifik menurut kondisi yang terdeteksi. Obat-obat cortisone (corticosteroids) adalah perawatan yang terbaik untuk Bell's palsy, dan direkomendasikan bahwa semua pasien-pasien dirawat. Jumlah yang biasa adalah satu miligram per kilogram berat badan dari prednisone (atau alternatif steroid) per hari. Baru-baru ini, obat-obat antivirus seperti acyclovir (Zovirax) diberikan dalam dosis dari 200-400 miligram lima kali per hari untuk lima hari telah ditunjukan meningkatkan pemulihan. Setelah perawatan lima hari, jika kelumpuhan membaik, acyclovir dihentikan dan steroids dapat disusutkan (dihentikan secara berangsur-angsur) melalui waktu lima hari berikutnya. Jika kelumpuhan masih sepenuhnya setelah lima hari, maka dosis yang sama dari kedua obat-obat diteruskan untuk lima hari berikutnya, kemudian steroids disusutkan melalui lima hari berikutnya.
Terapi fisik dan terapi elektro mungkin tidak mempunyai manfaat yang signifikan. Dekompresi syaraf muka secara operasi adalah kontroversial pada Bell's palsy. Beberapa dokter-dokter merekomendasikan dekompresi secara operasi selama dua minggu pertama pada pasien-pasien yang menunjukan degenerasi syaraf yang paling parah.
Perawatan Untuk Persoalan-Persoalan Mata Dari Penyakit Syaraf Muka
Pasien-pasien dengan kelumpuhan syaraf muka mempunyai kesulitan mempertahankan mata mereka tertutup karena otot yang menutup mata (orbicularis oculi muscle) tidak dapat bekerja. Komplikasi-komplikasi serius dapat terjadi karena kornea mata menjadi terlalu kering. Perawatan terdiri dari:
* Kacamata-kacamata pelindung dapat mencegah debu memasuki mata.
* Pasien-pasien dapat secara manual menutup mata dengan jari tangan untuk mempertahankannya lembab.
* Pasien-pasien harus menggunakan belakang dari jari tangan mereka daripada ujung jari untuk memastikan bahwa mata tidak terluka.
* Air mata tiruan dapat membantu mempertahankan mata terlumasi.
* Mata dapat ditutup rapat dengan plester kertas ketika tidur, dan obat salep digunakan untuk mempertahankan mata terlumasi.
* Penyempitan sementara atau permanen dari bukaan mata (tarsorrhaphy) mungkin perlu.
Opsi-Opsi Rekonstruksi Secara Operasi Yang Tersedia
Opsi-opsi rekonstruktif untuk pasien-pasien dengan kelemahan atau kelumpuhan syaraf muka termasuk satu atau lebih dari yang berikut:
* Perbaikan syaraf atau pencangkokan syaraf: Regenerasi syaraf muka terjadi pada kecepatan dari satu milimeter per hari. Jika syaraf telah dipotong atau dikeluarkan, reparasi mikroskopik langsung adalah opsi yang terbaik.
* Transposisi (Perubahan) syaraf: Seringkali syaraf lidah (hypoglossal nerve) atau syaraf muka lain dapat dihubungkan pada syaraf muka yang ada. Contonya, pasien dapat melatih mereka sendiri untuk menggerakan muka mereka dengan menggerakan lidah mereka.
* Muscle transposition atau sling procedures: Otot temporalis atau otot masseter (beberapa dari hanya otot-otot pada muka yang tidak disuplai oleh syaraf muka), dapat digerakan kebawah dan dihubungkan ke pojok mulut untuk menyediakan gerakan dari muka.
* Muscle transfers: Otot-otot yang bebas dari tungkai (gracilis) dapat digunakan untuk menyediakan keduanya fungsi dan bagian terbesar dari otot. Seringkali transposisi syaraf muka menyilang dilakukan untuk menyediakan suplai syaraf yang serupa pada penutup otot donor.
* Ancillary eyelid atau oral procedures: Sebagai tambahan pada salah satu yang diatas, seringkali adalah perlu untuk memasukan pengangkatan alis (brow lift) atau facelift, partial lip resection, reposisi kelopak mata (eyelid repositioning), lower eyelid shortening, upper eyelid weights, atau eyelid springs.
Syaraf muka adalah syaraf yang mengontrol otot-otot pada sisi muka. Ia mengizinkan kita untuk menunjukan ekspresi, senyum, menangis, dan kedipan. Luka pada syaraf muka menyebabkan kerusakan fisik yang menghancurkan secara sosial dan psikologi; perawatan mungkin memerlukan rehabilitasi yang ekstensif atau prosedur-prosedur yang berkali-kali.
Syaraf muka adalah syaraf yang ketujuh dari duabelas syaraf-syaraf cranial. Setiap orang mempunyai dua syaraf muka, satu untuk setiap sisi muka. Syaraf muka berjalan dengan syaraf pendengaran (syaraf cranial kedelapan) ketika ia berjalan didalam dan sekitar struktur-struktur dari telinga bagian tengah. Ia keluar meninggalkan bagian depan dari telinga pada stylomastoid foramen (sebuah lubang pada dasar tengkorak), dimana ia kemudian berjalan melalui kelenjar parotid. Pada kelenjar parotid ia membagi kedalam banyak cabang-cabang yang menyediakan fungsi motor untuk beragam otot-otot dan kelenjar-kelenjar dari kepala dan leher.
Gejala-Gejala Dari Persoalan Syaraf Muka
Persoalan-persoalan syaraf muka mungkin berakibat pada kelemahan, kelumpuhan otot muka, atau kejang muka; kekeringan mata atau mulut; atau perubahan rasa pada sisi yang terpengaruh. Bagaimanapun, penemuan dari salah satu gejala-gejala ini tidak perlu menyiratkan persoalan spesifik syaraf muka; dokter anda perlu membuat investigasi yang hati-hati dalam rangka membuat diagnosis yang tepat.
Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Syaraf Muka
Ada banyak penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka:
* Trauma: seperti trauma kelahiran, retak-retak dasar tengkorak, luka-luka muka, luka-luka telinga bagian tengah, atau trauma operasi.
* Penyakit Sistim Syaraf: termasuk Opercular syndrome, Millard-Gubler syndrome.
* Infeksi: dari telinga atau muka, atau Herpes Zoster dari syaraf muka (Ramsey-Hunt syndrome).
* Metabolik: diabetes mellitus atau kehamilan.
* Tumor-Tumor: acoustic neuroma, schwannoma, cholesteatoma, tumor-tumor parotid, tumor-tumor glomus.
* Racun-Racun: alkoholisme atau keracunan carbon monoxide.
* Bell's Palsy: Juga disebut kelumpuhan syaraf muka idiopathic (lihat dibawah).
Mendiagnosa Penyebab-Penyebab Dari Disfungsi Syaraf Muka
Penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka bervariasi dari yang tidak diketahui sampai yang mengancam nyawa. Adakalanya, ada perawatan spesifik untuk persoalan. Karena itu, adalah penting untuk menginvestigasi mengapa persoalan telah terjadi. Tes-tes spesifik yang digunakan untuk diagnosis akan bervariasi dari pasien ke pasien, namun termasuk:
1. Tes-tes pengdengaran: Tes-tes pendengaran dilakukan untuk menilai status dari syaraf auditory. Tes stapedial reflex dapat mengevluasi cabang dari syaraf muka yang mensuplai serat-serat motor ke salah satu dari otot-otot pada telinga bagian tengah.
2. Tes-tes keseimbangan: Akan membantu menemukan jika bagian dari syaraf auditory terlibat.
3. Tes-tes air mata: Kehilangan kemampuan untuk membentuk air mata mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
4. Tes-tes rasa: Kehilangan rasa pada bagian depan dari lidah mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
5. Tes-tes pengeluaran air liur: Aliran air liur yang berkurang mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka.
6. Studi-studi pencitraan: membatu menentukan jika ada infeksi, tumor, patah tulang, atau kelainan lain apa saja. Studi-studi ini biasanya adalah CT scan dan/atau MRI scan.
7. Tes-tes elektrik: Stimulasi dari syaraf oleh tes-tes arus listrik apakah syaraf masih dapat menyebabkan otot-otot untuk berkontraksi. Ia dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari penyakit. Contohnya, jika pengujian mengindikasikan respon otot yang sama pada kedua sisi muka, pasien dapat diharapkan untuk mempunyai pemulihan sepenuhnya dari fungsi muka dalam waktu tiga sampai enam minggu tanpa kelainan bentuk yang signifikan.
Definisi Bell's Palsy
Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui sebabnya. Diagnosis dibuat ketika tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari syaraf muka. Virus yang paling mungkin adalah virus herpes simplex. Nama-nama lain untuk kondisi ini adalah "idiopathic facial palsy" atau Antoni's palsy.
Bell's palsy biasanya adalah kondisi yang hilang sendiri, tidak mengancam nyawa yang secara spontan hilang dalam waktu enam minggu. Kejadiannya adalah 15-40 kasus-kasus baru per 100,000 orang per tahun. Tidak ada umur yang diutamakan atau kecenderungan rasial; bagaimanapun ia adalah 3.3 kali lebih umum selama kehamilan dan sedikit lebih umum pada wanita-wanita menstruasi. Pada umumnya, kejadian meningkat dengan umur yang berlanjut.
Gejala-gejala khas dari Bell's palsy termasuk:
* Kelumpuhan akut unilateral dari otot-otot muka. Kelumpuhan melibatkan semua otot-otot, termasuk dahi.
* Kira-kira setengah dari waktu, ada mati rasa atau nyeri pada telinga, muka, leher atau lidah.
* Ada penyakit virus yang mendahuluinya pada 60% dari pasien-pasien.
* Ada sejarah keluarga dari Bell's palsy pada 10% dari pasien-pasien.
* Kurang dari 1% dari pasien-pasien mempunyai persoalan-persoalan bilateral.
* Mungkin ada perubahan pada kepekaan pendengaran (seringkali kepekaan yang meningkat).
Mekanisme luka dari syaraf muka yang diusulkan pada Bell's palsy adalah:
* Infeksi virus primer (herpes) pada suatu waktu di masa lalu.
* Virus hidup di syaraf (trigeminal ganglion) dari waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
* Virus menjadi aktif kembali di kemudian hari.
* Virus reproduksi dan berjalan sepanjang syaraf.
* Virus menginfeksi sel-sel yang mengelilingi syaraf (Schwann cells) berakibat pada peradangan.
* Sistim imun merespon pada sel-sel Schwann yang rusak yang dan menyebabkan peradangan dari syaraf dan kelemahan atau kelumpuhan dari muka yang berikut.
* Perjalanan dari kelumpuhan dan pemulihan akan tergantung pada derajat dan jumlah kerusakan pada syaraf.
Opsi-Opsi Perawatan Dari Kelumpuhan Syaraf Muka
Kondisi-kondisi medis yang mendasari yang menjurus pada penyakit syaraf muka dirawat secara spesifik menurut kondisi yang terdeteksi. Obat-obat cortisone (corticosteroids) adalah perawatan yang terbaik untuk Bell's palsy, dan direkomendasikan bahwa semua pasien-pasien dirawat. Jumlah yang biasa adalah satu miligram per kilogram berat badan dari prednisone (atau alternatif steroid) per hari. Baru-baru ini, obat-obat antivirus seperti acyclovir (Zovirax) diberikan dalam dosis dari 200-400 miligram lima kali per hari untuk lima hari telah ditunjukan meningkatkan pemulihan. Setelah perawatan lima hari, jika kelumpuhan membaik, acyclovir dihentikan dan steroids dapat disusutkan (dihentikan secara berangsur-angsur) melalui waktu lima hari berikutnya. Jika kelumpuhan masih sepenuhnya setelah lima hari, maka dosis yang sama dari kedua obat-obat diteruskan untuk lima hari berikutnya, kemudian steroids disusutkan melalui lima hari berikutnya.
Terapi fisik dan terapi elektro mungkin tidak mempunyai manfaat yang signifikan. Dekompresi syaraf muka secara operasi adalah kontroversial pada Bell's palsy. Beberapa dokter-dokter merekomendasikan dekompresi secara operasi selama dua minggu pertama pada pasien-pasien yang menunjukan degenerasi syaraf yang paling parah.
Perawatan Untuk Persoalan-Persoalan Mata Dari Penyakit Syaraf Muka
Pasien-pasien dengan kelumpuhan syaraf muka mempunyai kesulitan mempertahankan mata mereka tertutup karena otot yang menutup mata (orbicularis oculi muscle) tidak dapat bekerja. Komplikasi-komplikasi serius dapat terjadi karena kornea mata menjadi terlalu kering. Perawatan terdiri dari:
* Kacamata-kacamata pelindung dapat mencegah debu memasuki mata.
* Pasien-pasien dapat secara manual menutup mata dengan jari tangan untuk mempertahankannya lembab.
* Pasien-pasien harus menggunakan belakang dari jari tangan mereka daripada ujung jari untuk memastikan bahwa mata tidak terluka.
* Air mata tiruan dapat membantu mempertahankan mata terlumasi.
* Mata dapat ditutup rapat dengan plester kertas ketika tidur, dan obat salep digunakan untuk mempertahankan mata terlumasi.
* Penyempitan sementara atau permanen dari bukaan mata (tarsorrhaphy) mungkin perlu.
Opsi-Opsi Rekonstruksi Secara Operasi Yang Tersedia
Opsi-opsi rekonstruktif untuk pasien-pasien dengan kelemahan atau kelumpuhan syaraf muka termasuk satu atau lebih dari yang berikut:
* Perbaikan syaraf atau pencangkokan syaraf: Regenerasi syaraf muka terjadi pada kecepatan dari satu milimeter per hari. Jika syaraf telah dipotong atau dikeluarkan, reparasi mikroskopik langsung adalah opsi yang terbaik.
* Transposisi (Perubahan) syaraf: Seringkali syaraf lidah (hypoglossal nerve) atau syaraf muka lain dapat dihubungkan pada syaraf muka yang ada. Contonya, pasien dapat melatih mereka sendiri untuk menggerakan muka mereka dengan menggerakan lidah mereka.
* Muscle transposition atau sling procedures: Otot temporalis atau otot masseter (beberapa dari hanya otot-otot pada muka yang tidak disuplai oleh syaraf muka), dapat digerakan kebawah dan dihubungkan ke pojok mulut untuk menyediakan gerakan dari muka.
* Muscle transfers: Otot-otot yang bebas dari tungkai (gracilis) dapat digunakan untuk menyediakan keduanya fungsi dan bagian terbesar dari otot. Seringkali transposisi syaraf muka menyilang dilakukan untuk menyediakan suplai syaraf yang serupa pada penutup otot donor.
* Ancillary eyelid atau oral procedures: Sebagai tambahan pada salah satu yang diatas, seringkali adalah perlu untuk memasukan pengangkatan alis (brow lift) atau facelift, partial lip resection, reposisi kelopak mata (eyelid repositioning), lower eyelid shortening, upper eyelid weights, atau eyelid springs.
Komentar
Posting Komentar