Definisi Thrombocytopenia
Thrombocytopenia adalah jumlah platelet-platelet yang lebih rendah dari normal dalam darah.
Platelet-platelet adalah salah satu dari komponen-komponen darah bersama dengan sel-sel darah putih dan merah. Platelet-platelet memainkan peran yang penting dalam penggumpalan dan perdarahan. Platelet-platelet terbentuk dalam sumsum tulang (bone marrow)
serupa pada sel-sel lain dalam darah seperti, sel-sel darah putih dan sel-sel darah merah. Platelet-platelet berasal dari megakaryocytes yang adalah sel-sel yang besar yang ditemukan dalam sumsum tulang belakang. Fragmen-fragmen dari megakaryocytes ini adalah platelet-platelet yang dilepaskan kedalam aliran darah. Platelet-platelet yang beredar membentuk kira-kira dua pertiga dari platelet-platelet yang dilepaskan dari sumsum tulang belakang (bone marrow). Sepertiga lainnya secara khas disimpan (disita) dalam limpa (spleen).
Platelet-platelet, pada umumnya, mempunyai kehidupan yang singkat 7 sampai 10 hari dalam darah, setelah itu mereka dikeluarkan dari sirkulasi darah. Jumlah dari platelet-platelet dalam darah dirujuk sebagai jumlah platelet dan normalnya adalah antara 150,000 sampai 450,000 per micro liter (sepersejuta dari liter) darah. Platelet yang berjumlah kurang dari 150,000 diistilahkan thrombocytopenia. Platelet yang berjumlah lebih besar dari 450,000 disebut thrombocytosis.
Fungsi dari platelet-platelet adalah sangat penting dalam sistim penggumpalan. Platelet-platelet adalah bagian dari pathway (jalan kecil) yang sangat rumit. Mereka bersirkulasi dalam darah dan menjadi aktif jika ada perdarahan atau luka apa saja dalam tubuh. Kimia-kimia tertentu dilepaskan dari pembuluh-pembuluh atau struktur-struktur lain yang luka yang memberi sinyal pada platelet-platelet untuk menjadi aktif dan bergabung dengan komponen-komponen lain dari sistim untuk menghentikan perdarahan. Ketika diaktifkan, platelet-platelet menjadi lengket dan melekat satu sama lain dan pada dinding pembuluh darah pada tempat luka untuk memperlambat dan menghentikan perdarahan dengan menyumbat pembuluh darah atau jaringan yang rusak (hemostasis).
Adalah pentig untuk mencatat bahwa, meskipun jumlah-jumlah platelet berkurang pada thrombocytopenia, fungsi mereka biasanya tetap utuh sepenuhnya. Penyakit-penyakit lain hadir yang dapat menyebabkan fungsi platelet yang terganggu meskipun jumlah platelet normal.
Jumlah platelet yang rendah pada kasus-kasus yang parah mungkin berakibat perdarahan yang spontan atau mungkin menyebabkan penundaan dalam proses penggumpalan yang normal. Pada thrombocytopenia ringan, mungkin tidak ada efek-efek yang merugikan dalam jalan-jalan kecil penggumpalan atau perdarahan.
Penyebab Thrombocytopenia
Jumlah-jumlah platelet yang rendah, thrombocytopenia, dapat disebabkan oleh keberagaman dari sebab-sebab. Pada umumnya, mereka dapat dibagi kedalam:
1. produksi platelet yang berkurang,
2. penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat, atau
3. penyitaan yang meningkat oleh limpa atau increased splenic sequestration (penangkapan dari platelet-platelet yang bersirkulasi dalam limpa).
Beberapa dari penyebab-penyabab yang paling umum dan penting atau thrombocytopenia diuraikan dibawah.
Produksi platelet yang berkurang
Produksi platelet yang berkurang biasanya dihubungkan pada persoalan sumsum tulang belakang (agranulocytosis). Pada kebanyakan dari kondisi-kondisi ini, produksi-produksi sel darah merah dan sel darah putih mungkin juga terpengaruh.
* Infeksi-infeksi virus yang mempengaruhi sumsum (marrow) contohnya:
o parvovirus,
o rubella,
o mumps,
o varicella (chickenpox),
o hepatitis C,
o Epstein-Barr virus, dan
o HIV.
* Aplastic anemia adalah istilah umum yang digunakan ketika sumsum tulang belakang gagal untuk memproduksi sel-sel darah apa saja (sel-sel merah, sel-sel putih, dan platelet-platelet), juga disebut pancytopenia. Ini dapat disebabkan oleh beberapa infeksi-infeksi virus (parvovirus atau HIV), obat-obat (gold, chloramphenicol, Dilantin, valproate (Depacon), atau radiasi, atau jarang, ia dapat menjadi congenital atau sejak lahir (Fanconi's anemia).
* Obat-obat kemoterapi seringkali menyebabkan penekanan bone marrow yang berakibat pada thrombocytopenia.
* Beberapa obat-obat yang lain dari kemoterapi dapat menekan produksi platelet, seperti thiazide diuretics.
* Kanker-kanker dari bone marrow dan darah (leukemia) atau kanker-kanker dari nodul-nodul limfa (lymphoma) dapat menyebabkan beragam derajat-derajat dari thrombocytopenia.
* Kanker-kanker dari organ-organ lain dapat adakalanya menyusup (menyerang) bone marrow (sumsum tulang belakang) dan berakibat produksi yang terganggu dari platelet-platelet.
* Alkohol jangka panjang dapat menyebabkan keracunan yang langsung pada bone marrow.
* Kekurangan dari vitamin B12 dan folic acid dapat berakibat pada produksi platelet yang rendah oleh bone marrow.
Penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat
Penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat dapat terlihat pada sejumlah kondisi-kondisi medis. Mereka dapat dibagi kedalam penyebab-penyebab yang berhubungan dengan imun dan tidak berhubungan dengan imun.
Banyak obat-obat dapat menyebabkan jumlah platelet yang rendah dengan menyebabkan reaksi immunologic terhadap platelet-platelet, yang disebut drug-induced thrombocytopenia. Beberapa contoh-contoh mungkin termasuk:
* sulfonamide antibiotics,
o carbamazepine [(Tegretol, Tegretol XR , Equetro, Carbatrol) anti-seizure drug],
o digoxin (Lanoxin),
o quinine (Quinerva, Quinite, QM-260),
o quinidine (Quinaglute, Quinidex),
o acetaminophen (Tylenol and others), dan
o rifampin.
* Heparin, pengencer darah yang biasa digunakan, dan obat-obat serupa [low molecular weight heparin atau enoxaparin (Lovenox)] dapat adakalanya menginduksi respon imun terhadap platelet-platelet yang berakibat pada penghancuran yang cepat dari platelet-platelet. Kondisi ini diistilahkan heparin-induced thrombocytopenia atau HIT.
* Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah kondisi dimana sistim imun menyerang platelet-platelet. Pada kondisi-kondisi yang parah, ITP dapat berakibat pada jumlah-jumlah platelet yang sangat rendah. Pada kaum dewasa, ini biasanya adalah kondisi kronis, sedangkan pada anak-anak, ia dapat disebabkan secara akut setelah infeksi virus. Ini biasanya adalah diagnosis of exclusion, yang berarti penyebab-penyebab lain yang lebih umum perlu dikesampingkan.
* Beberapa kondisi rheumatologic, seperti systemic lupus erythematosus (SLE) atau kondisi-kondisi autoimun lain (connective tissue diseases), dapat menyebabkan penghancuran platelet.
* Transfusi dari produk-produk darah dan transplantasi organ dapat adakalanya menyebabkan gangguan-gangguan immunologic yang berakibat pada thrombocytopenia.
* Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) dan hemolytic uremic syndrome (HUS) adalah kondisi-kondisi yang serupa yang dapat menyebabkan consumptive thrombocytopenia yang tidak berhubungan dengan imun yang berakibat dari beberapa penyakit-penyakit virus, kehamilan, beberapa kanker-kanker metastatic, atau kemoterapi. Manifestasi-manifestasi lain dari kondisi-kondisi ini termasuk kekurangan ginjal, kebingungan, anemia (hemolytic), dan demam. HUS sebagian besar terlihat pada anak-anak dan umumnya diperkirakan sebagai akibat dari infeks dengan strain tertentu dari Escherichia coli bacteria (E. coli O157:H7) yang menyebabkan diare yang infeksius.
* HELLP syndrome (hemolysis, elevated liver tests, low platelets) adalah non-immune thrombocytopenia lain yang mungkin terjadi selama kehamilan dan dapat termasuk peningkatan enzim hati dan anemia (terutama, hemolytic anemia atau pecahnya sel-sel darah merah).
* Disseminated intravascular coagulopathy (DIC) adalah kondisi yang jarang namun parah yang mungkin adalah komplikasi dari infeksi-infeksi yang berlimpahan, trauma-trauma, luka-luka bakar, atau kehamilan.
* Luka pada atau peradangan dari pembuluh-pembuluh darah (vasculitis) dan, adakalanya, klep-klep jantung buatan dapat menyebabkan penghancuran yang meningkat dari platelet-platelet ketika mereka lewat.
* Infeksi-infeksi parah (sepsis) atau trauma parah dapat adakalanya menyebabkan consumptive thrombocytopenia (tanpa DIC).
Splenic sequestration
Splenic sequestration dapat juga menjurus pada jumlah-jumlah platelet yang rendah sebagai akibat dari pembesaran limpa untuk keberagaman dari sebab-sebab. Ketika limpa membesar, ia dapat menahan (menyita) lebih banyak jumah platelet-platelet dari biasanya. Penyebab-penyebab umum dari thrombocytopenia yang disebabkan oleh pembesaran limpa mungkin termasuk penyakit hati yang telah lanjut (cirrhosis, contohnya, dari hepatis B atau hepatitis C kronis) dan kanker-kanker darah (leukemia-leukemia atau lymphoma-lymphoma).
* Dilutional thrombocytopenia dapat berakibat dari perdarahan yang parah dan transfusi dari beberapa unit-unit sel-sel darah merah yang ditransfusikan dalam waktu yang singkat.
* Pseudothrombocytopenia (thrombocytopenia palsu) juga adalah salah satu dari kondisi yang umumnya dihadapi dimana jumlah dari platelet-platelet yang terlihat pada analisa complete blood count (CBC) mungkin secara salah tampak rendah karena penggumpalan dari platelet-platelet bersama-sama. Ini dapat menjurus pada angka yang lebih kecil dari platelet-platelet yang terlihat di seluruh slide yang ditinjau ulang oleh teknisi. Jika ini dicurigai, darah dapat direduksi dalam tabung dengan material yang mencegah penggumpalan dari platelet-platelet untuk analisa yang mengulang.
* Thrombocytopenia dapat juga hadir pada kelahiran, disebut neonatal thrombocytopenia. Kebanyakan dari kasus-kasus ini daopat disebabkan oleh proses-proses yang serupa pada yang diatas, meskipun, mereka adakalanya dihubungkan pada kondisi-kondisi genetik yang jarang.
Gejala-Gejala dari Thrombocytopenia
Pada banyak kejadian-kejadian, thrombocytopenia mungkin tidak mempunyai gejala-gejala, terutama jika ringan, dan ia dapat dideteksi hanya secara kebetulan pada pekerjaan darah rutin yang dilakukan untuk sebab-sebab lain.
Jika thrombocytopenianya parah, contohnya kurang dari 20 per micro liter, ia dapat bermanifestasi sebagai perdarahan yang meningkat ketika orang itu terpotong atau terluka atau pedarahan yang meningkat selama periode menstruasi.
Perdarahan secara spontan dapat juga terjadi dengan thrombocytopenia yang parah (kurang dari 10,000 sampai 20,000 platelet-platelet). Tipe perdarahan ini biasanya terjadi dibawah kulit atau selaput lendir atau mucus membrane (lapisan dalam dari rongga mulut, saluran pencernaan, atau rongga hidung).
Petechiae mungkin terlihat pada pasien-pasien dengan jumlah-jumlah platelet yang sangat rendah. Petechiae adalah spot-spot yang kecil, rata dan merah (ukuran kepala jarum) yang terlihat dibawah kulit pada bagian-bagian tubuh yang bergantungan karena tekanan yang meningkat yang disebabkan oleh gaya berat, contohnya, pada kaki-kaki bagian bawah. Ini terjadi karena perdarahan yang keluar dari pembuluh-pembuluh darah yang kecil sekali dibawah kulit atau selaput lendir. Petechiae umumnya tidak gamblang/jelas atau menyakitkan.
Ruam-ruam atau memar-memar lain yang telihat pada thrombocytopenia disebut purpura, yang adalah spot-spot yang kecil dan ungu dibawah kulit sebagai akibat dari hemorrhage. Ini secara khas lebih besar dari 3 milimeter dalam diameternya dan mungkin mewakili pertemuan dari petechiae.
Saat Saya Mencari Perawatan Medis Untuk Thrombocytopenia
Jika thrombocytopenia terdeteksi pada pekerjaan darah rutin, ia umumnya ditunjukan dan diselidiki olaeh dokter yang memerintahkan penarikan darah. Pada orang-orang dengan thrombocytopenia yang diketahui, perawatan follow-up diputuskan berdasarkan pada diagnosis dan keparahan.
Orang-orang dengan thrombocytopenia pada umumnya awalnya dirawat oleh ahli penyakit dalam (internist) atau dokter keluaga. Adakalanya, konsultasi dengan dokter yang spesialisasi dalam penyakit-penyakit darah (hematologist) adalah bermanfaat untuk penyelidikan atau perawatan yang lebih menyeluruh.
Mendiagnosa Thrombocytopenia
Seperti yang disebutkan lebih awal, thrombocytopenia biasanya terdeteksi secara kebetulan dari pekerjaan darah rutin yang dilakukan untuk sebab-sebab lain. Platelet-platelet adalah komponen dari complete blood count (CBC) yang juga mengandung informasi pada sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih.
Jika thrombocytopenia terlihat untuk waktu pertama, adalah bijaksana untuk mengulang complete blood count dalam rangka untuk menyampingkan pseudothrombocytopenia (lihat diatas). Jika CBC ulangan mengkonfirmasi jumlah-jumlah platelet yang rendah, maka evaluasi lebih jauh dapat dimulai.
Sekali terdeteksi, penyebab dari thrombocytopenia mungkin diselidiki oleh dokter. Bagian yang paling penting dari evaluasi ini termasuk pemeriksaan fisik menyeluruh dan sejarah medis dari pasien. Pada sejarah medis, daftar sepenuhnya dari semua obat-obat ditinjau ulang secara rutin. Beberapa dari komponen-komponen penting lain dari sejarah termasuk meninjau ulang sejarah jumlah platelet yang rendah sebelumnya yang diketahui, sejarah keluarga dari thrombocytopenia, infeksi-infeksi baru-baru ini, segala kanker-kanker sebelumnya, penyakit-penyakit autoimun lain, atau penyakit hati.
Tinjaun ulang dari gejala-gejala yang berhubungan dengan perdarahan atau memar yang berlebihan dapat juga menyediakan informasi tambahan. Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik yang menyeluruh, perhatian khusus mungkin diberikan pada kulit dan selaput lendir dalam rongga mulut untuk petechiae atau purpura atau tanda-tanda lain dari perdarahan. Pada pemeriksaan perut, limpa yang membesar (splenomegaly) dapat menyediakan petunjuk-petunjuk diagnostik yang penting.
Urgensi untuk melakukan pengujian dan evaluasi tambahan sebagain besar tergantung pada berapa rendah jumlah platelet pada perhitungan darah, dan kemungkinan situasi klinik apa. Misalnya, pada seseorang yang memerlukan operasi dan mempunyai jumlah platelet yang kurang dari 50 penyelidikan akan mengambil precedence (hak yang lebih tinggi) diatas satu yang thrombocytopenianya terdeteksi pada pekerjaan darah tahunan dengan platelet dari 100.
Tinjauan ulang yang menyeluruh dari komponen-komponen lain dari CBC adalah salah satu dari langkah-langkah yang paling penting dalam evaluasi dari jumlah platelet yang rendah. CBC dapat memberitahu kita apakah penyakit-penyakit darah lain mungkin hadir, seperti, anemia (jumlah sel merah atau hemoglobin yang rendah), erythrocytosis (jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang tinggi), leukopenia (jumlah sel-sel putih yang rendah), atau leukocytosis (jumlah sel darah putih yang meninggi). Kelainan-kelainan ini mungkin menyarankan persoalan-persoalan bone marrow sebagai penyebab yang potensial dari thrombocytopenia. Sel-sel merah yang berbentuk secara abnormal atau pecah (schistocytes) yang terlihat pada corengan darah (blood smear) mungkin menyarankan bukti dari HELLP, TTP, atau HUS (lihat atas).
Petunjuk lain pada CBC adalah mean platelet volume atau MPV, yang adalah perkiraan dari ukuran rata-rata dari platelet-platelet dalam darah. Angka MPV yang rendah mungkin menyarankan persoalan produksi platelet, sedangkan, angka yang tinggi mungkin mengindikasikan penghancuran yang meningkat.
Adalah penting untuk juga meninjau ulang pekerjaan darah lain termasuk complete metabolic panel, coagulation panel, dan analisa urin. Kelainan-kelainan tertentu pada tes-tes ini dapat menyarankan penyakit hati yang telah lanjut (cirrhosis), persoalan-persoalan ginjal (gagal ginjal), atau kondisi-kondisi medis yang mendasarinya yang bersangkutan.
Pada beberapa penyebab-penyebab dari thrombocytopenia, seperti HIT atau ITP, pengujian tambahan dengan antibodi-antibodi atau assay-assay mungkin dilakukan. Biopsi bone marrow dapat adakalanya dilakukan jika persoalan bone marrow (sumsum tulang belakang) dicurigai.
Merawat Thrombocytopenia
Perawatan dari thrombocytopenia sebagian besar tergantung pada penyebab dan keparahan dari kondisi.
Beberapa situasi-situasi mungkin memerlukan perawatan-perawatan spesifik atau darurat, sedangkan, yang lain-lain dapat hanya dikendalikan oleh penarikan-penarikan darah dan pengamatan yang sekali-sekali dari tingkat-tingkat platelet.
Pada auto-immune thrombocytopenia atau ITP, steroid-steroid dapat digunakan untuk melemahkan sistim imun dalam rangka menghalangi serangan pada platelet-platelet. Pada kasus-kasus yang lebih parah, intravenous immunoglobulins (IVIG) atau antibodi-antibodi mungkin juga diberikan untuk memperlambat proses imun. Pada kasus-kasus yang sukar disembuhkan, splenectomy (pengangkatan dari limpa) mungkin adalah perlu.
Jika obat diperkirakan adalah penyebab dari jumlah platelet yang rendah, maka ia mungkin dihentikan oleh dokter yang mengawasi. Pada pasien-pasien dengan HIT, adalah sangat penting untuk mengeluarkan dan menghindari penggunaan masa depan dari segala produk-produk heparin, termasuk low molecular weight heparin (Lovenox), segera untuk mencegah respon imun lebih jauh terhadap platelet-platelet.
Jika TTP atau HUS terdiagnosa, perawatan mungkin termasuk pertukaran plasma atau plasmapheresis. Pada kasus-kasus dengan gagal ginjal yang parah, dialysis mungkin adalah perlu.
Pada umumnya, transfusi platelet tidak diperlukan, kecuali seorang individu dengan platelet-platelet yang rendah (kurang dari 50,000) mempunyai perdarahan yang aktif atau hemorrhage, atau memerlukan operasi atau prosedur-prosedur invasif lain. Adakalanya, transfusi mungkin direkomendasikan tanpa segala perdarahan jika jumlah platelet adalah kurang dari 10,000.
Pada kasus-kasus yang dicurigai dari HIT atau TTP, transfusi dari platelet-platelet umumnya tidak direkomendasikan karena platelet-platelet baru dapat secara potensial membuat kondisis lebih buruk dan lebih berkepanjangan.
Komplikasi-Komplikasi dari Thrombocytopenia
Komplikasi-komplikasi dari thrombocytopenia mungkin adalah perdarahan yang berlebihan setelah terpotong atau luka yang berakibat pada hemorrhage dan kehilangan darah yang banyak. Bagaimanapun, perdarahan yang spontan (tanpa segala luka atau terpotong) yang disebabkan oleh thrombocytopenia adalah tidak umum, kecuali jumlah platelet adalah kurang dari 20,000.
Komplikasi-komplikasi lain mungkin berhubungan pada segala faktor-faktor atau kondisi-kondisi lain yang mendasarinya. Contohnya, autoimmune thrombocytopenia yang berhubungan pada lupus mungkin berhubungan dengan komplikasi-komplikasi lain dari lupus. TTP atau HUS dapat mempunyai banyak komplikasi-komplikasi termasuk anemia yang parah, kebingungan atau perubahan-perubahan neurologic lain, atau gagal ginjal. HIT atau heparin yang menginduksi thrombocytopenia dapat mempunyai komplikasi-komplikasi yang membinasakan yang berhubungan pada pembentukan gumpalan darah (thrombosis).
Mencegah Thrombocytopenia
Pada umumnya, thrombocytopenia dapat dicegah jika penyebabnya diketahui dan ia dapat dicegah. Jika pengobatan tertentu ditemukan menginduksi jumlah platelet yang rendah pada seorang individu, maka penggunaan masa depannya perlu dihindari. Penghindaran alkohol harus di dorong pada orang-orang dengan thrombocytopenia yang diinduksi alkohol yang diketahui. Penggunaan sekarang dan masa depan dari semua produk-produk heparin harus dihindari pada orang-orang yang terdiagnosa dengan thrombocytopenia yang diinduksi heparin.
Thrombocytopenia adalah jumlah platelet-platelet yang lebih rendah dari normal dalam darah.
Platelet-platelet adalah salah satu dari komponen-komponen darah bersama dengan sel-sel darah putih dan merah. Platelet-platelet memainkan peran yang penting dalam penggumpalan dan perdarahan. Platelet-platelet terbentuk dalam sumsum tulang (bone marrow)
serupa pada sel-sel lain dalam darah seperti, sel-sel darah putih dan sel-sel darah merah. Platelet-platelet berasal dari megakaryocytes yang adalah sel-sel yang besar yang ditemukan dalam sumsum tulang belakang. Fragmen-fragmen dari megakaryocytes ini adalah platelet-platelet yang dilepaskan kedalam aliran darah. Platelet-platelet yang beredar membentuk kira-kira dua pertiga dari platelet-platelet yang dilepaskan dari sumsum tulang belakang (bone marrow). Sepertiga lainnya secara khas disimpan (disita) dalam limpa (spleen).
Platelet-platelet, pada umumnya, mempunyai kehidupan yang singkat 7 sampai 10 hari dalam darah, setelah itu mereka dikeluarkan dari sirkulasi darah. Jumlah dari platelet-platelet dalam darah dirujuk sebagai jumlah platelet dan normalnya adalah antara 150,000 sampai 450,000 per micro liter (sepersejuta dari liter) darah. Platelet yang berjumlah kurang dari 150,000 diistilahkan thrombocytopenia. Platelet yang berjumlah lebih besar dari 450,000 disebut thrombocytosis.
Fungsi dari platelet-platelet adalah sangat penting dalam sistim penggumpalan. Platelet-platelet adalah bagian dari pathway (jalan kecil) yang sangat rumit. Mereka bersirkulasi dalam darah dan menjadi aktif jika ada perdarahan atau luka apa saja dalam tubuh. Kimia-kimia tertentu dilepaskan dari pembuluh-pembuluh atau struktur-struktur lain yang luka yang memberi sinyal pada platelet-platelet untuk menjadi aktif dan bergabung dengan komponen-komponen lain dari sistim untuk menghentikan perdarahan. Ketika diaktifkan, platelet-platelet menjadi lengket dan melekat satu sama lain dan pada dinding pembuluh darah pada tempat luka untuk memperlambat dan menghentikan perdarahan dengan menyumbat pembuluh darah atau jaringan yang rusak (hemostasis).
Adalah pentig untuk mencatat bahwa, meskipun jumlah-jumlah platelet berkurang pada thrombocytopenia, fungsi mereka biasanya tetap utuh sepenuhnya. Penyakit-penyakit lain hadir yang dapat menyebabkan fungsi platelet yang terganggu meskipun jumlah platelet normal.
Jumlah platelet yang rendah pada kasus-kasus yang parah mungkin berakibat perdarahan yang spontan atau mungkin menyebabkan penundaan dalam proses penggumpalan yang normal. Pada thrombocytopenia ringan, mungkin tidak ada efek-efek yang merugikan dalam jalan-jalan kecil penggumpalan atau perdarahan.
Penyebab Thrombocytopenia
Jumlah-jumlah platelet yang rendah, thrombocytopenia, dapat disebabkan oleh keberagaman dari sebab-sebab. Pada umumnya, mereka dapat dibagi kedalam:
1. produksi platelet yang berkurang,
2. penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat, atau
3. penyitaan yang meningkat oleh limpa atau increased splenic sequestration (penangkapan dari platelet-platelet yang bersirkulasi dalam limpa).
Beberapa dari penyebab-penyabab yang paling umum dan penting atau thrombocytopenia diuraikan dibawah.
Produksi platelet yang berkurang
Produksi platelet yang berkurang biasanya dihubungkan pada persoalan sumsum tulang belakang (agranulocytosis). Pada kebanyakan dari kondisi-kondisi ini, produksi-produksi sel darah merah dan sel darah putih mungkin juga terpengaruh.
* Infeksi-infeksi virus yang mempengaruhi sumsum (marrow) contohnya:
o parvovirus,
o rubella,
o mumps,
o varicella (chickenpox),
o hepatitis C,
o Epstein-Barr virus, dan
o HIV.
* Aplastic anemia adalah istilah umum yang digunakan ketika sumsum tulang belakang gagal untuk memproduksi sel-sel darah apa saja (sel-sel merah, sel-sel putih, dan platelet-platelet), juga disebut pancytopenia. Ini dapat disebabkan oleh beberapa infeksi-infeksi virus (parvovirus atau HIV), obat-obat (gold, chloramphenicol, Dilantin, valproate (Depacon), atau radiasi, atau jarang, ia dapat menjadi congenital atau sejak lahir (Fanconi's anemia).
* Obat-obat kemoterapi seringkali menyebabkan penekanan bone marrow yang berakibat pada thrombocytopenia.
* Beberapa obat-obat yang lain dari kemoterapi dapat menekan produksi platelet, seperti thiazide diuretics.
* Kanker-kanker dari bone marrow dan darah (leukemia) atau kanker-kanker dari nodul-nodul limfa (lymphoma) dapat menyebabkan beragam derajat-derajat dari thrombocytopenia.
* Kanker-kanker dari organ-organ lain dapat adakalanya menyusup (menyerang) bone marrow (sumsum tulang belakang) dan berakibat produksi yang terganggu dari platelet-platelet.
* Alkohol jangka panjang dapat menyebabkan keracunan yang langsung pada bone marrow.
* Kekurangan dari vitamin B12 dan folic acid dapat berakibat pada produksi platelet yang rendah oleh bone marrow.
Penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat
Penghancuran atau konsumsi platelet yang meningkat dapat terlihat pada sejumlah kondisi-kondisi medis. Mereka dapat dibagi kedalam penyebab-penyebab yang berhubungan dengan imun dan tidak berhubungan dengan imun.
Banyak obat-obat dapat menyebabkan jumlah platelet yang rendah dengan menyebabkan reaksi immunologic terhadap platelet-platelet, yang disebut drug-induced thrombocytopenia. Beberapa contoh-contoh mungkin termasuk:
* sulfonamide antibiotics,
o carbamazepine [(Tegretol, Tegretol XR , Equetro, Carbatrol) anti-seizure drug],
o digoxin (Lanoxin),
o quinine (Quinerva, Quinite, QM-260),
o quinidine (Quinaglute, Quinidex),
o acetaminophen (Tylenol and others), dan
o rifampin.
* Heparin, pengencer darah yang biasa digunakan, dan obat-obat serupa [low molecular weight heparin atau enoxaparin (Lovenox)] dapat adakalanya menginduksi respon imun terhadap platelet-platelet yang berakibat pada penghancuran yang cepat dari platelet-platelet. Kondisi ini diistilahkan heparin-induced thrombocytopenia atau HIT.
* Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah kondisi dimana sistim imun menyerang platelet-platelet. Pada kondisi-kondisi yang parah, ITP dapat berakibat pada jumlah-jumlah platelet yang sangat rendah. Pada kaum dewasa, ini biasanya adalah kondisi kronis, sedangkan pada anak-anak, ia dapat disebabkan secara akut setelah infeksi virus. Ini biasanya adalah diagnosis of exclusion, yang berarti penyebab-penyebab lain yang lebih umum perlu dikesampingkan.
* Beberapa kondisi rheumatologic, seperti systemic lupus erythematosus (SLE) atau kondisi-kondisi autoimun lain (connective tissue diseases), dapat menyebabkan penghancuran platelet.
* Transfusi dari produk-produk darah dan transplantasi organ dapat adakalanya menyebabkan gangguan-gangguan immunologic yang berakibat pada thrombocytopenia.
* Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) dan hemolytic uremic syndrome (HUS) adalah kondisi-kondisi yang serupa yang dapat menyebabkan consumptive thrombocytopenia yang tidak berhubungan dengan imun yang berakibat dari beberapa penyakit-penyakit virus, kehamilan, beberapa kanker-kanker metastatic, atau kemoterapi. Manifestasi-manifestasi lain dari kondisi-kondisi ini termasuk kekurangan ginjal, kebingungan, anemia (hemolytic), dan demam. HUS sebagian besar terlihat pada anak-anak dan umumnya diperkirakan sebagai akibat dari infeks dengan strain tertentu dari Escherichia coli bacteria (E. coli O157:H7) yang menyebabkan diare yang infeksius.
* HELLP syndrome (hemolysis, elevated liver tests, low platelets) adalah non-immune thrombocytopenia lain yang mungkin terjadi selama kehamilan dan dapat termasuk peningkatan enzim hati dan anemia (terutama, hemolytic anemia atau pecahnya sel-sel darah merah).
* Disseminated intravascular coagulopathy (DIC) adalah kondisi yang jarang namun parah yang mungkin adalah komplikasi dari infeksi-infeksi yang berlimpahan, trauma-trauma, luka-luka bakar, atau kehamilan.
* Luka pada atau peradangan dari pembuluh-pembuluh darah (vasculitis) dan, adakalanya, klep-klep jantung buatan dapat menyebabkan penghancuran yang meningkat dari platelet-platelet ketika mereka lewat.
* Infeksi-infeksi parah (sepsis) atau trauma parah dapat adakalanya menyebabkan consumptive thrombocytopenia (tanpa DIC).
Splenic sequestration
Splenic sequestration dapat juga menjurus pada jumlah-jumlah platelet yang rendah sebagai akibat dari pembesaran limpa untuk keberagaman dari sebab-sebab. Ketika limpa membesar, ia dapat menahan (menyita) lebih banyak jumah platelet-platelet dari biasanya. Penyebab-penyebab umum dari thrombocytopenia yang disebabkan oleh pembesaran limpa mungkin termasuk penyakit hati yang telah lanjut (cirrhosis, contohnya, dari hepatis B atau hepatitis C kronis) dan kanker-kanker darah (leukemia-leukemia atau lymphoma-lymphoma).
* Dilutional thrombocytopenia dapat berakibat dari perdarahan yang parah dan transfusi dari beberapa unit-unit sel-sel darah merah yang ditransfusikan dalam waktu yang singkat.
* Pseudothrombocytopenia (thrombocytopenia palsu) juga adalah salah satu dari kondisi yang umumnya dihadapi dimana jumlah dari platelet-platelet yang terlihat pada analisa complete blood count (CBC) mungkin secara salah tampak rendah karena penggumpalan dari platelet-platelet bersama-sama. Ini dapat menjurus pada angka yang lebih kecil dari platelet-platelet yang terlihat di seluruh slide yang ditinjau ulang oleh teknisi. Jika ini dicurigai, darah dapat direduksi dalam tabung dengan material yang mencegah penggumpalan dari platelet-platelet untuk analisa yang mengulang.
* Thrombocytopenia dapat juga hadir pada kelahiran, disebut neonatal thrombocytopenia. Kebanyakan dari kasus-kasus ini daopat disebabkan oleh proses-proses yang serupa pada yang diatas, meskipun, mereka adakalanya dihubungkan pada kondisi-kondisi genetik yang jarang.
Gejala-Gejala dari Thrombocytopenia
Pada banyak kejadian-kejadian, thrombocytopenia mungkin tidak mempunyai gejala-gejala, terutama jika ringan, dan ia dapat dideteksi hanya secara kebetulan pada pekerjaan darah rutin yang dilakukan untuk sebab-sebab lain.
Jika thrombocytopenianya parah, contohnya kurang dari 20 per micro liter, ia dapat bermanifestasi sebagai perdarahan yang meningkat ketika orang itu terpotong atau terluka atau pedarahan yang meningkat selama periode menstruasi.
Perdarahan secara spontan dapat juga terjadi dengan thrombocytopenia yang parah (kurang dari 10,000 sampai 20,000 platelet-platelet). Tipe perdarahan ini biasanya terjadi dibawah kulit atau selaput lendir atau mucus membrane (lapisan dalam dari rongga mulut, saluran pencernaan, atau rongga hidung).
Petechiae mungkin terlihat pada pasien-pasien dengan jumlah-jumlah platelet yang sangat rendah. Petechiae adalah spot-spot yang kecil, rata dan merah (ukuran kepala jarum) yang terlihat dibawah kulit pada bagian-bagian tubuh yang bergantungan karena tekanan yang meningkat yang disebabkan oleh gaya berat, contohnya, pada kaki-kaki bagian bawah. Ini terjadi karena perdarahan yang keluar dari pembuluh-pembuluh darah yang kecil sekali dibawah kulit atau selaput lendir. Petechiae umumnya tidak gamblang/jelas atau menyakitkan.
Ruam-ruam atau memar-memar lain yang telihat pada thrombocytopenia disebut purpura, yang adalah spot-spot yang kecil dan ungu dibawah kulit sebagai akibat dari hemorrhage. Ini secara khas lebih besar dari 3 milimeter dalam diameternya dan mungkin mewakili pertemuan dari petechiae.
Saat Saya Mencari Perawatan Medis Untuk Thrombocytopenia
Jika thrombocytopenia terdeteksi pada pekerjaan darah rutin, ia umumnya ditunjukan dan diselidiki olaeh dokter yang memerintahkan penarikan darah. Pada orang-orang dengan thrombocytopenia yang diketahui, perawatan follow-up diputuskan berdasarkan pada diagnosis dan keparahan.
Orang-orang dengan thrombocytopenia pada umumnya awalnya dirawat oleh ahli penyakit dalam (internist) atau dokter keluaga. Adakalanya, konsultasi dengan dokter yang spesialisasi dalam penyakit-penyakit darah (hematologist) adalah bermanfaat untuk penyelidikan atau perawatan yang lebih menyeluruh.
Mendiagnosa Thrombocytopenia
Seperti yang disebutkan lebih awal, thrombocytopenia biasanya terdeteksi secara kebetulan dari pekerjaan darah rutin yang dilakukan untuk sebab-sebab lain. Platelet-platelet adalah komponen dari complete blood count (CBC) yang juga mengandung informasi pada sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih.
Jika thrombocytopenia terlihat untuk waktu pertama, adalah bijaksana untuk mengulang complete blood count dalam rangka untuk menyampingkan pseudothrombocytopenia (lihat diatas). Jika CBC ulangan mengkonfirmasi jumlah-jumlah platelet yang rendah, maka evaluasi lebih jauh dapat dimulai.
Sekali terdeteksi, penyebab dari thrombocytopenia mungkin diselidiki oleh dokter. Bagian yang paling penting dari evaluasi ini termasuk pemeriksaan fisik menyeluruh dan sejarah medis dari pasien. Pada sejarah medis, daftar sepenuhnya dari semua obat-obat ditinjau ulang secara rutin. Beberapa dari komponen-komponen penting lain dari sejarah termasuk meninjau ulang sejarah jumlah platelet yang rendah sebelumnya yang diketahui, sejarah keluarga dari thrombocytopenia, infeksi-infeksi baru-baru ini, segala kanker-kanker sebelumnya, penyakit-penyakit autoimun lain, atau penyakit hati.
Tinjaun ulang dari gejala-gejala yang berhubungan dengan perdarahan atau memar yang berlebihan dapat juga menyediakan informasi tambahan. Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik yang menyeluruh, perhatian khusus mungkin diberikan pada kulit dan selaput lendir dalam rongga mulut untuk petechiae atau purpura atau tanda-tanda lain dari perdarahan. Pada pemeriksaan perut, limpa yang membesar (splenomegaly) dapat menyediakan petunjuk-petunjuk diagnostik yang penting.
Urgensi untuk melakukan pengujian dan evaluasi tambahan sebagain besar tergantung pada berapa rendah jumlah platelet pada perhitungan darah, dan kemungkinan situasi klinik apa. Misalnya, pada seseorang yang memerlukan operasi dan mempunyai jumlah platelet yang kurang dari 50 penyelidikan akan mengambil precedence (hak yang lebih tinggi) diatas satu yang thrombocytopenianya terdeteksi pada pekerjaan darah tahunan dengan platelet dari 100.
Tinjauan ulang yang menyeluruh dari komponen-komponen lain dari CBC adalah salah satu dari langkah-langkah yang paling penting dalam evaluasi dari jumlah platelet yang rendah. CBC dapat memberitahu kita apakah penyakit-penyakit darah lain mungkin hadir, seperti, anemia (jumlah sel merah atau hemoglobin yang rendah), erythrocytosis (jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang tinggi), leukopenia (jumlah sel-sel putih yang rendah), atau leukocytosis (jumlah sel darah putih yang meninggi). Kelainan-kelainan ini mungkin menyarankan persoalan-persoalan bone marrow sebagai penyebab yang potensial dari thrombocytopenia. Sel-sel merah yang berbentuk secara abnormal atau pecah (schistocytes) yang terlihat pada corengan darah (blood smear) mungkin menyarankan bukti dari HELLP, TTP, atau HUS (lihat atas).
Petunjuk lain pada CBC adalah mean platelet volume atau MPV, yang adalah perkiraan dari ukuran rata-rata dari platelet-platelet dalam darah. Angka MPV yang rendah mungkin menyarankan persoalan produksi platelet, sedangkan, angka yang tinggi mungkin mengindikasikan penghancuran yang meningkat.
Adalah penting untuk juga meninjau ulang pekerjaan darah lain termasuk complete metabolic panel, coagulation panel, dan analisa urin. Kelainan-kelainan tertentu pada tes-tes ini dapat menyarankan penyakit hati yang telah lanjut (cirrhosis), persoalan-persoalan ginjal (gagal ginjal), atau kondisi-kondisi medis yang mendasarinya yang bersangkutan.
Pada beberapa penyebab-penyebab dari thrombocytopenia, seperti HIT atau ITP, pengujian tambahan dengan antibodi-antibodi atau assay-assay mungkin dilakukan. Biopsi bone marrow dapat adakalanya dilakukan jika persoalan bone marrow (sumsum tulang belakang) dicurigai.
Merawat Thrombocytopenia
Perawatan dari thrombocytopenia sebagian besar tergantung pada penyebab dan keparahan dari kondisi.
Beberapa situasi-situasi mungkin memerlukan perawatan-perawatan spesifik atau darurat, sedangkan, yang lain-lain dapat hanya dikendalikan oleh penarikan-penarikan darah dan pengamatan yang sekali-sekali dari tingkat-tingkat platelet.
Pada auto-immune thrombocytopenia atau ITP, steroid-steroid dapat digunakan untuk melemahkan sistim imun dalam rangka menghalangi serangan pada platelet-platelet. Pada kasus-kasus yang lebih parah, intravenous immunoglobulins (IVIG) atau antibodi-antibodi mungkin juga diberikan untuk memperlambat proses imun. Pada kasus-kasus yang sukar disembuhkan, splenectomy (pengangkatan dari limpa) mungkin adalah perlu.
Jika obat diperkirakan adalah penyebab dari jumlah platelet yang rendah, maka ia mungkin dihentikan oleh dokter yang mengawasi. Pada pasien-pasien dengan HIT, adalah sangat penting untuk mengeluarkan dan menghindari penggunaan masa depan dari segala produk-produk heparin, termasuk low molecular weight heparin (Lovenox), segera untuk mencegah respon imun lebih jauh terhadap platelet-platelet.
Jika TTP atau HUS terdiagnosa, perawatan mungkin termasuk pertukaran plasma atau plasmapheresis. Pada kasus-kasus dengan gagal ginjal yang parah, dialysis mungkin adalah perlu.
Pada umumnya, transfusi platelet tidak diperlukan, kecuali seorang individu dengan platelet-platelet yang rendah (kurang dari 50,000) mempunyai perdarahan yang aktif atau hemorrhage, atau memerlukan operasi atau prosedur-prosedur invasif lain. Adakalanya, transfusi mungkin direkomendasikan tanpa segala perdarahan jika jumlah platelet adalah kurang dari 10,000.
Pada kasus-kasus yang dicurigai dari HIT atau TTP, transfusi dari platelet-platelet umumnya tidak direkomendasikan karena platelet-platelet baru dapat secara potensial membuat kondisis lebih buruk dan lebih berkepanjangan.
Komplikasi-Komplikasi dari Thrombocytopenia
Komplikasi-komplikasi dari thrombocytopenia mungkin adalah perdarahan yang berlebihan setelah terpotong atau luka yang berakibat pada hemorrhage dan kehilangan darah yang banyak. Bagaimanapun, perdarahan yang spontan (tanpa segala luka atau terpotong) yang disebabkan oleh thrombocytopenia adalah tidak umum, kecuali jumlah platelet adalah kurang dari 20,000.
Komplikasi-komplikasi lain mungkin berhubungan pada segala faktor-faktor atau kondisi-kondisi lain yang mendasarinya. Contohnya, autoimmune thrombocytopenia yang berhubungan pada lupus mungkin berhubungan dengan komplikasi-komplikasi lain dari lupus. TTP atau HUS dapat mempunyai banyak komplikasi-komplikasi termasuk anemia yang parah, kebingungan atau perubahan-perubahan neurologic lain, atau gagal ginjal. HIT atau heparin yang menginduksi thrombocytopenia dapat mempunyai komplikasi-komplikasi yang membinasakan yang berhubungan pada pembentukan gumpalan darah (thrombosis).
Mencegah Thrombocytopenia
Pada umumnya, thrombocytopenia dapat dicegah jika penyebabnya diketahui dan ia dapat dicegah. Jika pengobatan tertentu ditemukan menginduksi jumlah platelet yang rendah pada seorang individu, maka penggunaan masa depannya perlu dihindari. Penghindaran alkohol harus di dorong pada orang-orang dengan thrombocytopenia yang diinduksi alkohol yang diketahui. Penggunaan sekarang dan masa depan dari semua produk-produk heparin harus dihindari pada orang-orang yang terdiagnosa dengan thrombocytopenia yang diinduksi heparin.
Komentar
Posting Komentar