Dasar Kelainan ; Terhambatnya kerja enzim asetilkolinestrase / antikolinesterase (sehingga reseptor muskarinis terangsang).
I. Diagnosis
Masa inkubasi terjadi dalam waktu 2 jam setelah kontak
Masa inkubasi terjadi dalam waktu 2 jam setelah kontak
A. Keluhan pokok
- Baru minum atau berkontak dengan suatu bahan kimia.
- Visus menurun
- Kejang-kejang
- Kram pada perut
- Mual, muntah
- Diare
- Inkontinensi urin
- Salivasi
- Rinore, bronkore dan sesak napas
- Sianosis
- Kram pada abdomen
- Sangat lemah
B. Tanda Penting
- Hipotensi
- Miosis sampai pinpoint
- Hiperhidrosis
- Hiperperistaltik
- Lakrimasi
- Kelemahan otot
- Wheezing
C. Pemeriksaan Laboratorium ; -
D. Pemeriksaan Khusus : -
II. Komplikasi : -
III. Penatalaksanaan
A. Terapi umum
- Istirahat
a. Buka semua pakaian yang dipakai
b. Semua obat dihentikan supaya tidak berkontak dengan penderita
c. Lendir jalan napas diisap, oksigen diberikan
d. Bila bahan racun baru tertelan (kurang 4 jam) lambung dikosongkan dengan cara- Merangsang muntah (secara mekanis, dikorek bagian belakang rongga mulut).
- Aspirasi dan kumbah lambung
- Pemberian karbon aktif
- Diet
- Medikamentosa
- Obat pertama
Atropi parentral secepatnya diberikan terutama bila sudah sianosis dengan dosis 2 mg setiap 5-10 menit sampai tercapai artropinisasi yaitu :- Pupil melebar
- Mulut kering, rasa haus
- Saliva berkurang
- spasme bronkus berhenti
- Takikardi
- Muka kemerah-merahan/flushing
- Panas
Seterusnya diberi dosis pemeliharaan selama 3 hari.
Kadang-kadang dibutuhkan puluhan ampul sulfas atropin. Atropin merupakan obat pilihan untuk keracunan organofosfat.
- Pralidoxine (2-PAM, Protopam). Dosis 1-2 gr bolus IV dalam waktu 5-20 menit, dapat di ulangi setiap 4-6 jam, semestinya diberikan bersama atropin. Lebih dianjurkan pemberian secara kontinu perinfus 200-400 mg/jam
- Obidoksim (Toxogonim)
Obat ini juga diberi bersama atropin, dosis 3 mg/kg BB.
B. Terapi komplikasi :-
IV. Prognosis
Semakin cepat tindakan atropinisasi semakin baik, kalau terlambat berbahaya.
Komentar
Posting Komentar