Klamidia, PMS Paling Umum

Klamidia adalah infeksi PMS (penyakit menular seksual) yang sangat umum. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kesuburan. Klamidia disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di selaput lendir dari alat kelamin. Hal ini dapat menyebabkan peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim. Ketika infeksi terjadi pada anus, Anda biasanya tidak merasakan gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman.
Kadang-kadang ada lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Infeksi Klamidia di tenggorokan juga mungkin tidak memberikan gejala apapun. Jika mata Anda terinfeksi, bakteri dapat menyebabkan iritasi dan keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata Anda (konjunktivitis).

Gejala pada wanita

Kebanyakan klamidia tidak menimbulkan gejala atau gejalanya hanya samar-samar. Kondisi tanpa gejala in dapat berlangsung lama (bisa bertahun-tahun). Sementara itu, Anda tanpa menyadari dapat menularkan penyakit itu. Gejala yang mungkin mengindikasikan klamidia adalah:
  • Debit cairan lebih dari biasanya
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Perdarahan abnormal di antara dua periode menstruasi atau setelah berhubungan seks
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Nyeri perut.

Kemungkinan konsekuensi bagi perempuan

Klamidia dapat naik ke saluran tuba sehingga menyebabkan penyakit radang panggul, yang dapat menyebar ke rongga perut. Penyakit radang panggul dapat menimbulkan demam dan sakit perut. Dengan pengobatan antibiotik yang cepat dan tepat serta istirahat di tempat tidur, kebanyakan radang panggul dapat benar-benar sembuh. Jika terlambat atau tidak diobati, radang panggul dapat menyebabkan luka di saluran tuba. Hal ini dapat menyumbat tuba falopi dan menyebabkan kemandulan atau kehamilan ektopik.

Gejala pada laki-laki

Pria yang terinfeksi klamidia seringkali mengeluarkan cairan seperti susu dari uretra. Jumlahnya tidak selalu banyak, biasanya setelah bangun pagi. Gejala lain adalah buang air kecil yang menyakitkan. Sekitar 1/4 pria yang terinfeksi tidak memiliki gejala infeksi klamidia. Sementara itu, dia dapat menularkan infeksi ke pasangannya tanpa disadari.

Kemungkinan konsekuensi bagi pria

Infeksi klamidia pada pria juga dapat naik, meskipun kurang umum daripada pada wanita. Bakteri dapat mencapai vas deferens ke prostat dan epididimis. Hal ini dapat mengakibatkan epididimitis yang menyebabkan rasa sakit parah di skrotum, kadang-kadang menjalar ke pangkal paha. Anda merasakan pembengkakan di skrotum. Kadang-kadang, buah zakar (testis) juga ikut membengkak dan nyeri. Peradangan ini bisa disertai dengan demam dan dapat memengaruhi kesuburan.
Klamidia pada pria juga dapat menyebabkan peradangan sendi, yang dikenal sebagai artritis reaktif atau sindrom Reiter. Komplikasi ini jarang terjadi pada wanita.

Penyebab

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks. Klamidia juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran vagina. Bayi yang tertulari akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau mata (konjunktivitis).

Diagnosis

Selain meminta sampel urin, dokter dapat menggunakan swab (batang dengan kapas bulat kecil seperti pembersih telinga) untuk mengambil sampel jaringan dari vagina (untuk perempuan) atau ujung penis (untuk pria). Bila Anda merasa malu, dokter mungkin dapat memercayakan penggunaan swab oleh Anda sendiri. Sampel urin dan jaringan dari swab tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

Pengobatan

Klamidia dapat diobati dengan antibiotik yang harus diminum dalam beberapa hari. Sangat penting untuk mengambil dosis penuh antibiotik, bahkan meskipun gejala klamidia sudah hilang. Menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya akan membuat bakteri resisten. Selama pengobatan, Anda harus berpantang seks atau menggunakan pelindung (kondom) sampai Anda maupun pasangan Anda menyelesaikan pengobatan.
Jika Anda memiliki klamidia ketika Anda sedang hamil atau menyusui, Anda perlu memberitahu dokter agar Anda diresepkan antibiotik yang aman untuk bayi Anda.

Komentar